Lari vs Bersepeda: Mana yang Paling Pas untuk Kamu?

by Justin Sutanto
0 comment
Olahraga lari vs bersepeda

Lari vs bersepeda, dari kedua olahraga ini manakah yang paling sesuai dengan kebutuhanmu? Pertanyaan itu mungkin terlintas di benakmu saat hendak memilih olahraga yang paling pas dengan tujuan kesehatan yang ingin kamu raih. 

Benarkah salah satu dari kedua olahraga tersebut memberikan efek yang lebih baik untuk kesehatan dibandingkan yang lain? Agar bisa menentukan olahraga mana yang lebih cocok untuk kamu, simak ulasan mengenai perbandingan lari dan bersepeda berikut ini.

Mengapa Orang Suka Lari? 

Mengapa orang suka lari
Ilustrasi (Foto: Canva)

Ada beberapa alasan yang membuat lari menjadi salah satu olahraga yang begitu digemari, yakni:

Tidak Butuh Alat Atau Keterampilan Khusus

Dilansir dari Nike, lari adalah sesuatu yang sifatnya alami bagi manusia. Bahkan, kita tidak membutuhkan alat atau keterampilan khusus untuk bisa menggerakkan tubuh saat berlari. Oleh karena itu, tidak heran jika kemudian aktivitas fisik ini digemari oleh banyak orang.

Cocok untuk Pemula

Lari juga dianggap sebagai pilihan yang cocok untuk pemula atau orang yang baru memulai rutinitas olahraga. Sebagai pemula, mereka bisa jadi merasa ragu atau kurang percaya diri untuk mencoba olahraga tertentu, karena mungkin belum memiliki pengalaman yang cukup atau tidak yakin apakah mereka bisa melakukannya dengan baik. Dalam hal ini, lari bisa menjadi aktivitas yang ideal untuk memulai tren program kebugaran bagi para pemula.

Mudah Disesuaikan dengan Tingkat Kemampuan

Alasan lain mengapa banyak orang suka lari adalah karena aktivitas tersebut sangat mudah untuk disesuaikan dengan tingkat kemampuan masing-masing individu. Pelari pemula tidak perlu memulai latihan dengan jarak yang sangat jauh atau kecepatan yang tinggi. 

Mereka dapat berlari dengan jarak pendek, seperti misalnya 1,6 km di awal, dan secara bertahap meningkatkannya seiring waktu. Ini tentunya akan membuat para pemula dapat lebih mudah untuk menyesuaikan intensitas lari dengan tingkat kebugaran dan daya tahan mereka. Terpenting, semua itu bisa dilakukan tanpa bimbingan ahli kebugaran profesional sekalipun. 

Mengapa Orang Suka Bersepeda?

Mengapa orang suka bersepeda
Ilustrasi (Foto: Canva)

Dilansir dari sumber yang sama, berikut adalah beberapa alasan mengapa orang suka bersepeda.

Mudah Dikombinasikan dengan Kegiatan Sehari-hari

Bersepeda dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk meningkatkan efisien waktu yang kamu miliki. Pasalnya, olahraga ini sangat mudah dikombinasikan dengan aktivitas sehari-hari, seperti misalnya saat pergi kerja atau berbelanja. 

Karena itu, kini makin banyak pekerja yang memilih bersepeda ke kantor mereka. Karena dibandingkan harus meluangkan waktu ke gym, naik sepeda ke tempat kerja dapat menjadi solusi praktis untuk memasukkan olahraga ke dalam rutinitas harian. 

Bahkan menurut studi, pekerja yang bersepeda ke kantor cenderung lebih produktif dan bahagia. Selain itu, mereka juga memiliki jumlah izin tidak masuk 22 persen lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang menggunakan kendaraan pribadi untuk berangkat ke tempat kerja. 

Karena Bersepeda Memang Semenyenangkan Itu!

Bersepeda dapat memberikan pengalaman yang unik, karena menggabungkan latihan fisik dengan momen-momen yang terasa begitu fun. Saat bersepeda, kita dapat menikmati keindahan alam dan pemandangan sekitar, serta mengeksplorasi tempat-tempat baru dengan “kecepatan” kita sendiri. 

Oleh karena itu, bersepeda tidak hanya menciptakan kebiasaan sehat, tetapi juga menjadi cara yang menyenangkan dan menyegarkan untuk tetap aktif. Singkatnya, bersepeda adalah cara yang menyenangkan untuk bisa berolahraga, menikmati lingkungan sekitar, dan melakukan hal seru lainnya di waktu bersamaan. 

Lari vs Bersepeda? Mana yang Lebih Baik? 

Perbandingan olahraga lari dan bersepeda
Ilustrasi (Foto: Canva)

Lalu, manakah yang lebih baik, antara lari vs bersepeda? Untuk mengetahuinya, berikut adalah perbandingan keduanya jika dilihat dari beberapa aspek. 

Kesehatan Kardiovaskular 

Studi menunjukkan, latihan aerobik atau kardio dapat membantu menjaga sistem kardiovaskular tetap sehat. Dilansir dari situs WHO, orang dewasa harus melakukan aktivitas aerobik atau kardio selama kurang lebih 150 – 300 menit per minggu.

Angka tersebut berlaku untuk aktivitas aerobik dengan intensitas sedang. Sementara untuk aktivitas aerobik dengan intensitas kuat, kamu hanya memerlukan waktu antara 75 – 150 menit.

Aktivitas aerobik ini dapat berupa lari maupun bersepeda. Hal ini karena keduanya memiliki manfaat yang sama bagi kesehatan jantung. Dalam sebuah studi di Inggris pada tahun 2017, ditemukan fakta bahwa orang yang bersepeda ke tempat kerja memiliki risiko penyakit kardiovaskular 11 persen lebih rendah.

Studi ini menggunakan orang yang berjalan kaki atau tidak bepergian secara aktif sebagai pembanding. Sementara itu, dalam sebuah penelitian besar di tahun 2013 ditemukan bahwa berlari mengurangi risiko hipertensi dan kolesterol tinggi. Kedua penyakit ini merupakan pemicu timbulnya penyakit jantung.

Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa, baik olahraga lari maupun bersepeda, memiliki manfaat yang sama bagusnya untuk kesehatan kardiovaskular.

Pembakaran Kalori 

Antara lari vs bersepeda, manakah yang lebih optimal bakar kalori? Melansir Healthline, jumlah pembakaran kalori alias calorie burn yang bisa kamu dapat dari lari dan bersepeda tergantung pada intensitas dan durasinya. Namun, lari umumnya membakar lebih banyak kalori dibandingkan bersepeda karena aktivitas tersebut menggunakan lebih banyak otot. 

Meski demikian, bersepeda tergolong olahraga low impact sehingga kegiatan ini bisa dilakukan dalam durasi yang lebih lama daripada lari. Selain itu, kamu juga dapat membakar lebih banyak kalori jika berlari atau bersepeda di medan yang tidak datar atau sedikit menanjak.

Baca juga: 8 Jenis Olahraga yang Paling Banyak Membakar Kalori

Pembentukan Otot 

Dalam konteks pembentukan otot alias building muscle, bersepeda lebih fokus pada pengembangan otot kaki, seperti paha belakang, quadriceps, otot perut, dan betis. Gerakan mengayuh pedal merupakan latihan ketahanan yang secara khusus membentuk otot-otot tersebut. 

Meski pada dasarnya, bagian atas tubuh juga terlibat dalam menjaga keseimbangan saat bersepeda, pembentukan otot-otot di tubuh bagian atas tentu tidak akan seoptimal dengan yang ada di bagian bawah. 

Di sisi lain, berlari menggunakan semua otot tubuh secara bersamaan, sehingga memungkinkan pengembangan otot secara menyeluruh. Dengan kata lain, berlari tergolong efektif dalam mengembangkan otot yang lebih kuat dan kencang di seluruh tubuh.

Bila disimpulkan, jika bersepeda lebih fokus pada pembentukan otot-otot di tubuh bagian bawah, berlari dapat memberikan manfaat pembentukan otot yang lebih menyeluruh—karena melibatkan semua otot tubuh secara bersamaan. 

Pengencangan Otot 

Dari segi pengencangan otot alias toning muscle, berlari mungkin lebih baik daripada bersepeda. Pasalnya, lari lebih bisa mengencangkan otot karena fokus melatih seluruh tubuh dan juga membantu membakar lebih banyak kalori. 

Namun perlu diingat, lari dan bersepeda hanya sebatas untuk memperkuat otot saja. Jika kamu juga ingin menambah massa otot, diperlukan latihan kekuatan seperti angkat beban.

Penurunan Berat Badan 

Terkait penurunan berat badan alias weight loss, mana yang lebih efektif antara lari vs bersepeda? Untuk menurunkan berat badan, kamu perlu menemukan keseimbangan yang tepat antara kalori yang masuk (tidak terlalu banyak atau sedikit) dengan kalori yang keluar (yang dibakar melalui olahraga dan fungsi normal tubuh secara teratur). 

Dalam hal ini, berlari dapat menurunkan berat badan lebih cepat. Namun, perlu diingat bahwa bersepeda memiliki keunggulan lain, yakni dapat dilakukan dalam durasi yang lebih lama. Pasalnya, aktivitas tersebut memiliki efek yang lebih lembut pada persendian, sehingga memungkinkan seseorang untuk berlatih lebih lama tanpa menimbulkan beban berlebih pada tubuhnya.

Maka kesimpulannya, jika durasi gowes dilakukan lebih lama, pada akhirnya jumlah kalori yang terbakar dari latihan itu bisa saja melebihi jumlah kalori saat kamu berlari. Pun sebaiknya, padukan kedua jenis olahraga ini dengan menerapkan pola makan sehat, agar kamu mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Waktu yang Dibutuhkan 

Lari merupakan pilihan olahraga yang efisien bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu. Bahkan hanya dalam waktu 15 menit saja, latihan tersebut sudah dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh. Sebaliknya, bersepeda cenderung memakan waktu lebih lama, tergantung pada jarak yang ditempuh.

Ketersediaan Peralatan 

Dari segi ketersediaan alat, lari tentunya lebih unggul dibandingkan bersepeda. Hal ini karena lari tidak membutuhkan peralatan apa pun, sehingga kamu bisa memulainya kapan saja. 

Berbeda dengan bersepeda. Karena untuk melakukannya, kamu memerlukan sepeda sebagai alat utamanya, yang dapat dibeli di toko sepeda ataupun secara daring.

Baca juga: Jangan Salah Beli! Ini Macam-Macam Sepeda Sesuai Fungsinya

Lokasi 

Dalam konteks lokasi, kegiatan lari bisa kamu lakukan di mana saja, seperti misalnya di taman, jalan raya, stadion, atau treadmill. Sebaliknya, bersepeda membutuhkan tempat yang lebih luas dan aman, seperti jalanan dengan jalur khusus pesepeda atau taman dengan trek sepeda. 

Biaya yang Dikeluarkan 

Secara keseluruhan, lari tentunya lebih terjangkau daripada bersepeda. Hal ini karena satu-satunya peralatan yang kamu butuhkan untuk berlari adalah sepatu lari. Sementara untuk kegiatan seperti bersepeda, selain harus membeli sepeda, kamu juga perlu membeli aksesori tambahan.

Pembelian aksesori untuk sepeda biasanya digunakan untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan performa ketika bersepeda. Adapun jenis aksesori sepeda, antara lain helm, jersey sepeda, lampu sepeda, botol minum, kacamata hitam, sadel yang lebih empuk, pedal yang lebih ringan dan efisien, dan masih banyak lagi.

Jadi Pilih Lari atau Bersepeda? 

Jadi, antara lari vs bersepeda, mana yang perlu dipilih? Baik itu lari ataupun bersepeda, tidak ada yang lebih baik di antara satu sama lain. Hal ini karena keduanya sama-sama memiliki manfaat untuk kesehatan.

Perlu diingat bahwa olahraga itu sendiri tidak melulu tentang membangun otot dan membakar kalori sebanyak-banyak. Penting juga untuk menemukan aktivitas yang memang sesuai dengan preferensi pribadi kamu. 

Sebagai alternatif, kamu juga bisa melakukan keduanya secara bergantian. Selain bisa memperoleh manfaat kebugaran yang lebih baik, cara ini juga membuat kamu jadi tidak cepat bosan karena harus melakukan aktivitas yang sama berulang kali

You may also like

Leave a Comment