Detox Tubuh: Perlu dan Amankah untuk Dilakukan?

by Justin Sutanto
0 comment
detox tubuh

Detox tubuh merupakan metode yang dipercaya sebagian besar orang mampu menghilangkan racun dari dalam tubuh. Diet khusus, puasa, mengkonsumsi suplemen, atau bahkan menggunakan sauna merupakan beberapa cara detoksifikasi tubuh.

Detox bisa mendorong kebiasaan yang mampu meningkatkan proses detoksifikasi alami tubuh. Hal ini meliputi mengonsumsi makanan yang sehat, olahraga cukup, dan menjaga tubuh tetap terhidrasi. Namun detox juga memiliki efek samping dan bahkan ada beberapa produk detoks yang dianggap berbahaya bagi tubuh.

Apa Saja yang Termasuk Dalam Proses Detox Tubuh?

Detox atau detoksifikasi merupakan usaha untuk membersihkan toksin yang ada dalam tubuh. Toksin yang dimaksud di sini adalah polutan atau racun yang memberikan efek buruk pada kesehatan. 

Pada umumnya tubuh bisa secara alami mengeluarkan zat-zat tersebut melalui liver, ginjal, sistem pencernaan dan kulit. Mereka yang sudah secara rutin melakukan detoksifikasi mengklaim bahwa detox bisa membantu tubuh mengeluarkan racun secara lebih cepat.

Sebenarnya tidak ada definisi tunggal mengenai apa saja yang termasuk dalam detoksifikasi. Namun orang yang ingin melakukan detox biasanya diharuskan untuk melakukan diet khusus. Detoksifikasi juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah serta menghindari makanan dengan kadar gula, kafein, dan garam yang tinggi.

Tak jarang pula bagi orang-orang yang melakukan detoks untuk menggunakan suplemen tertentu untuk lebih mempercepat proses pengeluaran racun dari dalam tubuh.

Perlukah Detox Tubuh Dilakukan?

Ilustrasi seorang wanita sedang melakukan detox tubuh yang diimbangi dengan aktivitas olahraga rutin

Meski beberapa orang percaya bahwa detoksifikasi tubuh bisa memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan, metode ini tidak diharuskan untuk semua orang. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tubuh memiliki sistem detoksifikasi alami yang sangat efisien dalam mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Biasanya, orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu lah yang paling diharuskan untuk melakukan detoksifikasi. Misalnya, orang yang keracunan logam berat seperti merkuri bisa dibantu dengan menjalani terapi khelasi. Prosedur tersebut melibatkan penggunaan EDTA, sejenis larutan kimia yang diberikan ke dalam darah melalui suntikan. 

Di sisi lain, orang yang cukup sehat biasanya tidak diharuskan untuk melakukan detoksifikasi. Namun, tidak ada salahnya jika ingin melakukan detox seperti mengurangi konsumsi makanan yang rendah nutrisi.

Orang yang terbiasa mengkonsumsi makanan tanpa memperhatikan kandungan gizi biasanya akan merasa jauh lebih sehat setelah melakukan detox. Tubuh juga akan terasa seperti lebih berenergi. 

Mungkin beberapa orang yang konsisten melakukan detox juga akan mengalami penurunan berat badan. Begitu berat ideal sudah tercapai, sangat disarankan untuk selalu menjaga pola sehat. Hal ini karena detox tidak bisa memberikan efek jangka panjang.

Baca juga: Segera Diubah! Inilah 11 Mindset Cara Diet yang Benar!

Manfaat dan Efek Samping Detox Tubuh

Menurut penelitian PubMed Central pada tahun 2017, detoksifikasi bisa berdampak positif pada menurunnya berat badan. Namun, dalam penelitian tersebut juga ditemukan bahwa hal tersebut bisa terjadi karena konsumsi kalori yang berkurang.

Menurut jurnal yang dipublikasikan di Wiley Online Library, detox bisa meningkatkan fungsi hati. Selain itu, mengkonsumsi makanan kaya antioksidan juga bisa meningkatkan glutathione yang mampu membantu menghilangkan racun.

Banyak manfaat dari metode detox tubuh ini yang sebenarnya hanya bersifat sementara. Begitu seseorang kembali ke diet normalnya, tubuh otomatis kembali ke kondisi sebelum melakukan detoks. Meski tidak disarankan, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter ahli terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan detox secara berlanjut.

Perlu diketahui juga bahwa detox memiliki efek samping. Menurut Pusat Nasional untuk Kesehatan Pelengkap dan Integratif di Amerika Serikat, beberapa metode detoksifikasi bisa menimbulkan risiko kesehatan.

Misal, membatasi asupan makanan bisa menyebabkan kekurangan nutrisi tertentu yang diperlukan oleh tubuh. Mengkonsumsi jus atau teh khusus detox dalam jumlah besar juga bisa menyebabkan penumpukan elektrolit.

Bahkan beberapa suplemen detox yang mengandung pencahar bisa menyebabkan dehidrasi dan diare parah. Maka dari itu, penting untuk selalu mengkonsultasikan suplemen detox maupun program diet dengan dokter ahli.

Cara Melakukan Detox Tubuh yang Aman

Ilustrasi cara melakukan detox tubuh yang aman

Kalau kamu ingin melakukan detox agar tubuh terasa lebih sehat, ada beberapa cara aman dan mudah yang bisa kamu pilih. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Mengurangi Konsumsi Makanan Olahan: Mulailah untuk mengurangi makanan olahan dengan kadar gula, garam, dan lemak yang tinggi. Kurangi juga konsumsi minuman kemasan seperti soda. Gantilah dengan mengonsumsi air putih yang cukup dan makanan segar dengan gizi yang seimbang.
  • Hindari Rokok dan Minuman Beralkohol: Asap rokok dan alkohol sama-sama memberikan dampak negatif bagi tubuh. Kalau kamu perokok atau peminum aktif, kamu bisa mulai melakukan detox dengan mengurangi kebiasaan tersebut.
  • Istirahat Cukup: Tidur memungkinkan otak untuk secara alami mengeluarkan racun yang menumpuk. Oleh sebab itulah tidur yang cukup merupakan salah satu kunci penting dari metode detoksifikasi.
  • Lakukan Olahraga: Detoksifikasi juga erat kaitannya dengan aktivitas fisik. Maka dari itu, luangkan setidaknya satu jam per hari untuk melakukan olahraga. Tidak perlu olahraga berat, cukup dengan olahraga ringan saja sudah bisa membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh melalui keringat.

Detoksifikasi mampu membantu tubuh mengeluarkan racun secara cepat. Akan tetapi, tidak ada cukup bukti yang membuktikan bahwa manfaat yang diberikan bisa bertahan lama. Apalagi yang menganggap bahwa detox merupakan cara berkelanjutan untuk menurunkan berat badan.

Detox tubuh yang sehat dan aman bukanlah detox yang mengharuskan seseorang untuk melakukan program diet secara ekstrim hingga mengkonsumsi suplemen tertentu. Namun lebih ke memulai pola hidup sehat, seperti minum air putih cukup, mengonsumsi lebih banyak makanan segar, dan melakukan olahraga.  

You may also like

Leave a Comment