Lari vs naik sepeda, dari kedua olahraga ini manakah yang efektif menurunkan berat badan? Pertanyaan itu mungkin terlintas di benak kamu ketika hendak memilih olahraga yang akan ditekuni untuk menurunkan berat badan. Benarkah salah satu dari kedua olahraga tersebut memberikan efek yang lebih baik untuk kesehatan dibandingkan yang lain?
Agar bisa menentukan olahraga mana yang lebih cocok untuk kamu, simak ulasan mengenai perbandingan lari dan sepeda berikut.
Persamaan dan Perbedaan Olahraga Lari VS Naik Sepeda Bagi Kesehatan

Baik lari maupun bersepeda memiliki manfaat yang kurang lebih sama untuk kesehatan. Untuk lebih jelasnya, berikut persamaan dan perbedaan lari vs naik sepeda:
1. Efeknya Bagi Kesehatan Jantung
Studi menunjukkan, latihan aerobik atau kardio dapat membantu menjaga sistem kardiovaskular tetap sehat. Menurut US Department of Health and Human Services, orang dewasa harus melakukan aktivitas aerobik atau kardio selama kurang lebih 150 – 300 menit per minggu.
Angka tersebut berlaku untuk aktivitas aerobik dengan intensitas sedang. Sedangkan untuk aktivitas aerobik dengan intensitas kuat, kamu hanya memerlukan waktu antara 75 – 150 menit.
Aktivitas aerobik ini dapat berupa lari maupun bersepeda. Karena keduanya memiliki manfaat yang sama bagi kesehatan jantung. Dalam sebuah studi di Inggris pada tahun 2017, ditemukan fakta bahwa orang yang bersepeda ke tempat kerja memiliki risiko penyakit kardiovaskular lebih rendah.
Studi ini menggunakan orang yang berjalan kaki atau tidak bepergian secara aktif sebagai pembanding. Sementara itu, dalam sebuah penelitian besar di tahun 2013 ditemukan bahwa berlari mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Kedua penyakit ini merupakan pemicu timbulnya penyakit jantung.
Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa, baik olahraga lari maupun bersepeda memiliki manfaat yang sama bagusnya untuk kesehatan jantung.
Baca juga: Kok, Susah Kurus? Ini lho, Denyut Jantung Pembakar Lemak!
2. Efeknya Dalam Hal Pembakaran Kalori
Besaran jumlah kalori yang dibakar saat berlari atau bersepeda tergantung pada seberapa keras usaha yang kamu keluarkan. Sebagai contoh, orang dengan berat 83kg. Orang ini dapat membakar kalori dengan cara:
- Bersepeda menggunakan stasioner dapat membakar 622 kalori.
- Naik sepeda di luar ruangan dengan kecepatan sedang (14-15,9 mph) akan membakar 888 kalori.
- Naik sepeda di luar ruangan dengan kecepatan 16- 19 mph akan membuat 1.066 kalori terbakar.
- Lari dengan kecepatan 13 km/ jam dapat membakar 992 kalori.
- Lari dengan kecepatan 14,5 km/ jam akan membakar 1.102 kalori.
- Berlari dengan kecepatan 16 km/ jam dapat membakar 1.176 kalori.
Berdasarkan data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kalori yang terbakar saat berlari sedikit lebih tinggi dibandingkan bersepeda. Kamu bisa mendapatkan manfaat yang sama dalam waktu yang lebih singkat ketika berlari dibandingkan dengan bersepeda.
3. Efeknya Untuk Menurunkan Berat Badan
Kedua olahraga ini dapat membantu menurunkan berat badan. Tetapi, pembakaran kalori terjadi lebih cepat saat berlari dibanding bersepeda. Jadi, berat badan kamu akan lebih cepat turun ketika menekuni olahraga lari. Padukan latihan ini dengan menerapkan pola makan sehat, agar kamu mendapatkan hasil yang maksimal.
Baca juga: 8 Jenis Olahraga yang Paling Banyak Membakar Kalori
4. Kinerja untuk Memperkuat Otot
Baik lari maupun bersepeda akan melatih otot yang sama. Terlebih pada tubuh bagian bawah, seperti: paha belakang, quads, otot perut, dan betis. Namun, jika kamu ingin melatih tubuh bagian atas dan otot perut, lakukan lari. Olahraga ini lebih efektif karena berlari membuat seluruh tubuhmu bergerak.
Perlu diingat, lari dan bersepeda hanya sebatas untuk memperkuat otot saja. Jika kamu juga ingin menambah massa otot, diperlukan beberapa latihan kekuatan, seperti angkat beban.
5. Tingkat Keamanan
Lari merupakan olahraga dengan risiko tinggi karena memberikan tekanan pada persendian. Sehingga potensi cedera berlebihan lebih tinggi dibanding bersepeda. Beberapa cedera yang sering dialami pelari, antara lain: plantar fasciitis, sindrom pita IT, dan shin splints.
Pada olahraga sepeda, cedera yang mungkin terjadi, antara lain sindrom pita IT, tendinitis paha depan patella, dan kaki kebas. Olahraga ini juga berpotensi menimbulkan cedera parah jika tidak berhati-hati, terlebih saat bersepeda di luar ruangan. Kamu berisiko jatuh atau tertabrak kendaraan lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami pedoman bersepeda di luar ruangan yang aman.
Mana yang Tepat, Lari atau Bersepeda?

Untuk menentukan mana jenis olahraga yang tepat, tergantung pada kondisi dan preferensi pribadi kamu. Di satu sisi, lari membutuhkan peralatan yang lebih sedikit. Sehingga, lebih mudah menyesuaikan olahraga ini dengan rutinitas kamu. Namun, di sisi lain bersepeda juga tampak menyenangkan meski membutuhkan peralatan yang lebih banyak.
Baca juga: Jangan Salah Beli! Ini Macam-Macam Sepeda Sesuai Fungsinya
Jika kamu ingin melakukan keduanya, tentu akan lebih menarik. Karena kamu dapat memilih berlari ketika rutinitasmu padat dan melakukan olahraga bersepeda di hari berikutnya. Namun, dalam menjalani dua olahraga ini tetap perhatikan kondisi kamu. Konsultasikan dengan dokter apabila kamu memiliki riwayat cedera, penyakit jantung, atau penyakit serius lainnya.
Dalam upaya menurunkan berat badan, yang paling penting adalah jalani dengan konsisten. Karena faktor keberhasilan terbesar dari olahraga lari vs naik sepeda dalam menurunkan berat badan ini terletak pada komitmen kamu.