Bisa Bikin Depresi, Ini Dia Bahaya Junk Food Bagi Kesehatan!

by Justin Sutanto
0 comment
junk food berbahaya untuk kesehatan tubuh

Kamu mungkin sudah tahu bahaya junk food bagi kesehatan, tetapi mungkin kamu mengelirukan fast food dengan junk food. Fast food hanya merujuk pada proses pembuatannya yang secepat kilat sehingga belum tentu sama seperti junk food. Sebaliknya, junk food jelas-jelas merupakan makanan minim nutrisi.

fast food bisa berupa makanan yang bernutrisi seperti sandwich dengan sayur, oatmeal, dan salad dan makanan yang minim nutrisi seperti makanan berlemak di restoran cepat saji. Sebaliknya, definisi junk food merujuk pada makanan tinggi kalori dan gula serta sedikit nutrisi penting, misalnya permen, keripik kentang, gorengan, cokelat, soda, termasuk makanan berlemak dari restoran cepat saji.

Selain miskin nutrisi, junk food bisa mengakibatkan beberapa masalah kesehatan jika terlalu banyak dikonsumsi.

Apa Saja Bahaya Junk Food bagi Kesehatan

bahaya mengonsumsi junk food untuk kesehatan tubuh

Selain minim nutrisi penting, junk food mengandung banyak sodium, lemak jenuh, gula, dan karbohidrat. Semua ini bisa membuatmu mengalami berbagai risiko kesehatan, terutama jika terlalu sering makan junk food. Inilah beberapa bahayanya untuk kesehatan.

1. Memicu Penyakit Jantung

Mengutip studi yang dilakukan Dr. Kathryn Rexrode, profesor medis di Harvard Medical School, junk food bisa menyebabkan peradangan yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Peradangan ini akan mengundang sel-sel imunitas tubuh untuk mendatangi pembuluh darah sebagai respons. Akibatnya, terjadi penumpukan plak yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

2. Menyebabkan Diabetes dan Obesitas

Diabetes sering dikutip sebagai bahaya junk food bagi kesehatan. Hal ini karena junk food cenderung rendah nutrisi tetapi tinggi kadar gula, sodium, dan lemak jenuh. Sodium dan lemak jenuh meningkatkan tekanan darah serta penumpukan sejenis lemak bernama trigliserida dalam darah. Keduanya dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 (selain asupan gulanya).

Terlalu sering makan junk food juga bisa menyebabkan obesitas. Hal ini karena lemak jenuh, kalori, dan gula dalam makanan tersebut tidak diimbangi dengan serat dan nutrisi lain. Risiko obesitas semakin meningkat ketika konsumsi berlebihan tidak diimbangi olahraga.

Baca juga: Mengenal Defisit Kalori, Cara Ampuh Diet dengan Sehat

3. Membuat Gigi Berlubang

Gula dan sodium berlebih dalam junk food serta minuman manis pendamping seperti soda bertanggung jawab atas meningkatnya risiko gigi berlubang. Garam dan gula bisa mengikis enamel gigi sehingga membuatnya rapuh dan lebih mudah berlubang. 

Serpihan makanan manis dan berminyak juga cenderung lebih mudah menempel pada permukaan gigi. Jika tidak dibersihkan dengan benar, serpihan ini akan mengundang aktivitas bakteri dan produksi asam yang mengikis gigi.

4. Meningkatkan Risiko Depresi

Junk food mungkin tidak secara langsung menyebabkan depresi, tetapi makanan tidak sehat seperti ini bisa meningkatkan risiko depresi, stress kronis, dan kondisi mental lainnya. Berbagai studi seperti yang dilakukan Manchester Metropolitan University menyimpulkan bahwa konsumsi junk food bisa meningkatkan risiko depresi.

Konsumsi junk food berlebihan menyebabkan peradangan dalam tubuh. Hal ini mempengaruhi respons tubuh terhadap stres dan meningkatkan risiko mood swing serta gejala depresi. 

5. Memicu Jerawat dan Eksim

Kandungan gula, sodium, dan lemak berlebihan dalam junk food dapat meningkatkan produksi gula darah. Akibatnya, tubuh merespons dengan memproduksi lebih banyak insulin. Efek sampingnya adalah produksi minyak berlebih pada kulit yang meningkatkan risiko jerawat serta penyakit kulit lainnya.

Tips Mengurangi Makan Junk Food

Tips menghindari bahaya junk food dengan mengurangi konsumsi makan junk food

Menghentikan kebiasaan makan junk food bisa cukup sulit, apalagi kalau sudah kecanduan. Langsung berhenti total juga cenderung membuatmu semakin kepingin. Cara terbaik adalah mencatat frekuensi makan junk food, lalu membuat rencana untuk perlahan menguranginya.

Kamu bisa mengurangi frekuensi junk food dengan cara hanya makan seminggu sekali saat akhir pekan, misalnya. Imbangi dengan elemen yang lebih sehat, misalnya mengganti soda atau minuman manisnya dengan air putih. Izinkan dirimu makan satu porsi dalam jumlah sewajarnya.

Jika sudah berhasil, coba kurangi lagi frekuensinya, misalnya menjadi sebulan sekali. Biasakan makan makanan yang lebih sehat, seimbang, dan kaya protein agar perutmu lebih cepat “puas” setelah makan. Jangan lupa lakukan olahraga untuk mengimbangi asupan kalori menjaga kadar gula darah minimal 150 menit seminggu.

Baca juga: Catat! Inilah Waktu Olahraga yang Tepat Menurut Pakar

Bahaya junk food bagi kesehatan tidak bisa dianggap enteng. Yuk, pastikan mengurangi makan junk food agar tidak ada risiko kesehatan jangka panjang.

You may also like

Leave a Comment